Mijatovic Kecam Tchouameni, Tak Bisa Pegang Pos Manapun
Kekalahan telak Real Madrid dari Barcelona di final Piala Super Spanyol 2025 menjadi salah satu episode kelam dalam sejarah El Clasico. Pertandingan di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (13/1) dini hari WIB, memperlihatkan betapa rentannya lini pertahanan Madrid. Dengan skor akhir 2-5, Los Blancos dipermalukan, dan nama Aurelien Tchouameni berada di tengah badai kritik IDCASH88.
Awal yang Menjanjikan, Berakhir Tragis
Real Madrid sebenarnya memulai laga dengan gemilang. Gol cepat Kylian Mbappe seperti menjadi pertanda bahwa mereka siap menguasai pertandingan. Namun, euforia itu hanya sesaat. Barcelona, dengan determinasi tinggi, membalikkan keadaan.
Lamine Yamal memulai pesta gol Blaugrana, diikuti penalti Robert Lewandowski. Sebelum jeda, Raphinha menambah luka Madrid, dan Alejandro Balde memperbesar keunggulan. Di babak kedua, Raphinha kembali menghukum pertahanan Madrid yang tampak compang-camping. Gol hiburan Rodrygo di menit ke-60 seolah hanya menjadi pelipur lara dalam malam yang memalukan.
Mijatovic Kecam Tchouameni dan Lini Pertahanan yang Rapuh
Di antara banyaknya kritik, Aurelien Tchouameni menjadi salah satu nama yang paling disorot. Gelandang bertahan yang sejatinya diharapkan menjadi pengganti Casemiro ini justru tampil di bawah standar. Kekurangannya mencakup:
- Gagal mengantisipasi pergerakan dinamis Lewandowski dan Raphinha, menciptakan ruang kosong di pertahanan.
- Kurang berkomunikasi dengan Antonio Ruediger, membuat koordinasi lini belakang Madrid kacau balau.
- Kesalahan dalam proses gol ketiga Barcelona, di mana ia gagal melakukan intersep penting.
Pelatih Carlo Ancelotti pun akhirnya menarik keluar Tchouameni di menit ke-64 dan menggantikannya dengan Luka Modric. Namun, perubahan ini tak mampu menyelamatkan Madrid dari kehancuran.
Mijatovic: Kritik Pedas untuk Tchouameni
Legenda Real Madrid, Predrag Mijatovic, tak segan mengkritik keras performa Tchouameni. Baginya, pemain asal Prancis itu gagal memenuhi ekspektasi baik sebagai gelandang bertahan maupun ketika ditempatkan di posisi lain.
“Saya tidak melihat kontribusi yang signifikan darinya. Baik saat bertahan maupun menyerang, ia tidak terlihat meyakinkan. Madrid perlu mempertimbangkan untuk mendatangkan pemain yang lebih versatile,” tegas Mijatovic.
Kritik ini mungkin terdengar tajam, tetapi bukan tanpa alasan. Sebagai pemain yang didatangkan dari AS Monaco pada 2022 dengan harapan besar, Tchouameni sejauh ini belum menunjukkan konsistensi yang diinginkan.
Mijatovic Kecam Apa yang Perlu Dilakukan Madrid?
Kekalahan telak dari Barcelona ini membuka ruang untuk evaluasi besar-besaran. Beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan Real Madrid:
-
Perkuat Lini Belakang
Mendatangkan bek tangguh yang mampu mengorganisasi pertahanan dengan lebih baik.
-
Ubah Peran Tchouameni
Menggunakan Tchouameni di posisi yang lebih fleksibel untuk mengoptimalkan potensinya.
-
Cari Gelandang Bertahan Baru
Melirik pemain yang lebih stabil dalam bertahan sekaligus bisa berkontribusi dalam transisi menyerang.
Mijatovic Kecam Evaluasi Ancelotti dan Tantangan ke Depan
Bagi Carlo Ancelotti, tugas ini bukan hanya soal menemukan formula taktik yang tepat. Ia harus segera membangun kembali kepercayaan diri tim setelah kekalahan besar ini. Dalam beberapa pekan ke depan, keputusan strategis Madrid—baik di lapangan maupun di bursa transfer—akan sangat menentukan apakah mereka mampu bangkit atau terus terpuruk.
Mijatovic Kecam Kesimpulan: Saatnya Berbenah
Kekalahan ini tidak sekadar mencerminkan kelemahan taktik, tetapi juga menyoroti krisis dalam performa individu, terutama Aurelien Tchouameni. Kritik dari Mijatovic menambah beban bagi sang gelandang, yang kini harus membuktikan bahwa dirinya layak mengenakan jersey Los Blancos.
Namun, sepak bola selalu memberikan kesempatan kedua. Bagaimana Madrid merespons kegagalan ini akan menjadi cerita menarik di babak berikutnya. Di tengah kritik dan ekspektasi tinggi, hanya ada satu pilihan: bangkit atau tenggelam.